Kamis, 08 September 2016

Benda ergastik

                                                          BENDA ERGASTIK

Pendahuluan
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di bagian sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika). Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya penyimpanan cadangan makanan, contohnya amilum; pemeliharaan struktur (lilin); dan perlindungan, misalnya adanya Kristal ca oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang memakannya, sehingga hewan tersebut tidak akan bernafsu menyentuhnya untuk yang kedua kali.
Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor lingkungan. Sedangkan yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah sel mati karena faktor genetik, maksudnya sel tersebut mati karena telah mencapai umur yang memang telah ditentukan secara genetik. Sel-sel tersebut memang dalam perkembangannya terspesialisasi untuk menjadi suatu sel mati, yang memiliki fungsi tertentu dalam bagi tumbuhan. Misalnya sel-sel xilem-xilem yang akan bersifat mati secara khusus berguna untuk pengangkutan unsur mineral dari dalam tanah ke daun.
Pada tanaman pinus, terdapat benda ergastik yang bersifat padat, antara lain :
1. Amilum/pati
Rumus empiris (C6H10O5)n; terdapat dalam plastida, berupa KH/polisakarida  berbentuk tepung. Plastida pembentuk tepung : amiloplas,
 dibedakan :
a. Leukoamiloplas ; warna putih tepung cadangan makanan
b. kloro amiloplsas; warna hijau tepung asimilasi. Titik inisial/permulaan        terbentuknya amilum disebut hilus atau hilum.
Berdasarkan letak hilusnya, butir amilum dibedakan menjadi:
a. amilum konsentris­ (hilus di tengah)
b. amilum eksentris (hilus di pinggir)

Dalam amilum terdapat lamela-lamela yang mengelilingi hilus. Adanya lamela-lamela karena pada waktu pembentukan amilum, tiap lapisan berbeda kadar airnya.
Berdasarkan jumlah hilusnya, butir amilum dibedakan menjadi:
a. monoadelf : butir amilum tunggal,
pada sebutir amilum terdapat 1 hilus
b. diadelf : dua hilus,
terdapat 2 kemungkinan, yaitu :
1. Amilum ½ majemuk : terdapat 2 hilus yang masing-masing dikelilingi oleh   lamela tetapi kemudian terbentuk lamelae yang
mengelilingi keseluruhan.
2. Amilum majemuk : tiap butir mempunyai lebih dari 1 hilus dan hilus- hilus ini dikelilingi oleh lamela masing-masing.

contoh amilum :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXDPm9wkkzGccNFlGNIffFhyphenhyphenOxrsNssE6c5iYWflHFx2ctF7WHNeEP1U3HE17biKEt-u2qQujKoeFx3ydK8zTujO5eh_Tv_hc2NPNw6Q9anNnkfSG6_zz6aSdHJRG1J-n3HOvms_Wsomk/s1600/amilum.JPG



Kristal Ca-oxsalat
Merupakan hasil akhir/sekresi dari suatu pertukaran zat yang terjadi didalam sitoplasma. Ada yang menduga bahwa asam oxalat bebas merupakan racun bagi tanaman diendapkan berupa garam Ca-ox. Kristal-kristal ini tidak larut dalam asam cuka, tetapi larut dalam asam kuat.
Bentuk-bentuk kristal Ca-ox :
Kristal pasir
a)    piramida kecil, misal pada tangkaidaun bayam (Amaranthus  sp),tangkai daun tembakau (Nicotianatabacum) dan Begonia (Begonias sp)
b) Kristal tunggal besar bentuk prisma/poliedris, Contoh : pada daun jeruk (Citrus)
c)R a f id a : bentuk sepertija r u m/sapu lidi, terdapat pada daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa), batang dan akar lidah buaya (Aloe sp), daun nanas (Ananas commosus)
d)Kristal sferit : bentuk kristal tersusun atas bagian-bagian yang teratur secara radier, terdapat pada batang Phyllococtus
e)Kristal majemuk : bentuk sepertib inang / rosetdan disebut kristal drussen terdapat pada korteks batang melinjo (Gnetum gnemon), daunkecubung (Datura metel), tangkai daun begonia, korteks batang delima (Punica granatumdan batang jarak (Riicinus communis)
Pada beberapa macam biji, protein  terdapat sebagai aleuron dan tersebar di dalam sel dan sel-sel tersebut menyusun suatu lapisan disebut lapisan aleuron. Pada biji padi dan jagung, lapisan aleuron terdapat pada jaringanendosperm yang letaknya paling luar. Lapisan ini biasanya akan terbuang bila mencuci beras terlalu bersih sebelum dimasak. Pada biji jarak, butir aleuron letaknya tersebar dan berukurran besar. Setiap butir aleuron berupa suatu badan membulat atau lonjong yang padat yang biasanya mengandung satu atau lebih butiran seperti kristal yang disebut kristaloid dan butiran seperti bulatan yang dikenal dengan globoid. Kristaloid mengandung zat putih telur sedangkan globoid terdiri ataszat fitin (garam-garam kalsium dan magnesium dari asam nesoinosit heksafosfat).
Kristal bervariasi bentuk dan ukurannya. Biasanya kristal tersusun dari kalsium karbonat dan kalsium oksalat atau silika. Kristal kalsium karbonat bias anya disebut sistolit. Biasanya terdapat pada sel epidermis daun banyak tumbuhan bunga,misalnya yang termasuk family Moraceae, Urticaceae, Acanthaceae dan Cucurbitaceae. Kristal kalsium oksalat, merupakan hasil akhir atau hasil rekresi darisuatu pertukaran zat yang terjadi dalam sitoplasma.  Kristal kalsium oksalat initerdapat dalam plasma sel atau dalam vakuola, tidak larut dalam asam lemah (seperti asam cuka) tetapi larut dalam asam kuat (seperti asam klorida). Ada yang menduga bahwa asam oksalat bebas merupakan racun bagi tumbuhan karena itu diendapkap  berupa garam kalsium oksalat.

Kristal kalsium oksalat terdapat dalam beberapa bentuk, misalnya:
1.        Kristal pasir
berbentuk piramida kecil, misalnya terdapat pada tangkai daun bayam (Amaranthus sp) tangkai daun tembakau (Nicotiana tobacum)danBegonia sp.
2.   Kristal tunggal besar
berbentuk prisma seperti belah ketupat, segi empat, pyramid atau poliedris, misalnya terdapat pada daun jeruk (itrus sp.) dan korteksGnetum indicum
3.   Rafida
berbentuk seperti jarum atau sapu lidi, biasanya tersusun membentuk berkas, Misalnya terdapat pada Colocasia, daun Mirabilis jalapa,batang dan akar aloe sp, daun Ananas comosus. rafida tertentu dapat menimbulkan rasa gatal sehingga dapat melindungi tumbuhan dari hewan.
4.   Kristal Sferit
tersusun atas bagian-bagian yang teratur secara radier, misalnya pada batang Phyllocactus sp.
5.   Kristal majemuk atau drussen
berbentuk seperti bintang atau roset, misalnya terdapat pada Eucalyptus, nerium, Ixora, korteks batang Gnetum gnemon, daun Datura metel (kecubung), korteks batang Punica granatum(delima), batang Ricinus communis (jarak).

Pengaplikasian benda –benda ergastik dalam kehidupan sehari –hari :
1.                  kentang (Solanum tuberosum) 
benda ergastik yang terdapat pada kentang dapat digunakan sebagai sumber bahan makanan.
2.                  karet (Hevea braziliensis)
digunakan sebagai bahan dasar industri lateks.
3.                  jagung (Zea mays)
sebagai bahan makanan.
4.                  tomat (Solanum lycopersicum)
dapat dikomsumsi sebagai bahan makanan yang banyak mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata.
5.                  lidah buaya (Aloe vera)
dapat digunakan sebagai obat – obatan,bahan kosmetik,dan lain sebagainya.
6.                  jahe (Zingiber officinale)
dapat digunakan sebagai bahan obat – obatan, minuman tradisional, bumbu masak, dan sebagainya.

KESIMPULAN
·                     Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik.
·                     Berdasarkan letak hilusnya, butir amilum dibedakan menjadi:
a. amilum konsentris­ (hilus di tengah)
b. amilum eksentris (hilus di pinggir)
·         Kristal Ca-oxsalat, Merupakan hasil akhir/sekresi dari suatu pertukaran zat yang terjadi di dalam sitoplasma.
·         Pengaplikasian benda –benda ergastik dalam kehidupan sehari –hari yaitu, sebagai bahan makanan, bahan pembuatan obat – obatan, dan lain sebagainya. 










Benda ergastis adalah benda-benda mati (bersifat mati) yang terdapat di dalam sel tumbuhan.gastis dapat bersifat sebagai cairan sel (cell sap) dan dapat pula bersifat padat.
Di dalam sel tumbuhan, benda-benda ergastis sebenarnya adalah senyawa-senyawa yang dapat dibedakan dari protoplasma sel hidup yang biasa disebut bioplasma. Saat ini, banyak ahli lebih suka menyebut benda-benda ergastis ini sebagai senyawa organik dan senyawa anorganik, karena sejatinya memang demikian. Senyawa-senyawa tersebut muncul sebagai produk metabolisme sel-sel tumbuhan yang bersangkutan.

Benda ergastis (benda mati) berupa senyawa yang sering terdapat dalam sel tumbuhan yaitu:
  1. Karbohidrat
  2. Protein
  3. Lemak dan Minyak
  4. Kristal
  5. Gum
  6. Tanin
  7. Resin 
  8. Antosianin
  9. Alkaloid
Benda-benda ergastis tersebut dapat berada pada:
  1. protoplasma
  2. vakoula
  3. dinding sel
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw_mxVb5S5Woz8ZvTGIBicIcWt7fBM4WmCjBai134Kb4Va85cy75fsbW03dh7sCl9B6iDPzBOWQli4IKAYifz0Bh2L5Hl1VSRH52xll09A4be_wXKK7h_1GIb-0y1gSqA3FyAKQ9B1O6Q/s320/butir+amilum.jpg
Butir-butir amilum (pati) yang terdapat pada sel tumbuhan, biasanya sangat banyak ditemukan pada organ-organ penyimpan makanan cadangan seperti umbi atau biji.

Karbohidrat dapat berupa selulosa dan pati. Kedua jenis karbohidrat ini merupakan benda ergastis yang paling umum ditemukan pada sel tumbuhan.Selulosa merupakan komponen utama dinding sel. Sedangkan pati umumnya terdapat di protoplasma. Jumlah sangat     banyak di plastida,terutama leukoplas dan     amiloplas.
            Protein adalah komponen utama protoplasma organisme. Protoplasma seringkali terdapat di dalam sel sebagai benda yang tak aktif-sebagai benda ergastis, atau dalam bentuk kristaloid. Salah satu benda ergastis berupa protein yang umum terdapat dalam sel tumbuhan adalah       gluten.
            Lemak (lipid) dan minyak biasanya tersebar pada bagian-bagian sel di berbagai jaringan tumbuhan. Beberapa senyawa yang juga berhubungan erat dengan lemak dan minyak adalah lilin, suberin dan kutin, biasanya senyawa-senyawa ini terdapat pada sel atau jaringan dengan fungsi sebagai lapisan pelindung pada dinding sel.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVayURm-QJBjf0GYjas4G5SID4MzkywtLCzpzaZ4HFycRBDxbj4jTow5M_RGEUSEpkGGQM-Qzd8uJaxUL4ov6-QVu8qdyfS6XI1kjJDqfzsdSiO4UKM3aCZikOMBS6eoTQXIO3Gr2m3lk/s320/rafida+ca+oksalat.jpg
Rafida dari kalsium oksalat, bentuknya seperti jarum dan berfungsi mencegah hewan herbivora memakan bagian tumbuhan (biasanya daun atau batang) yang mengandungnya, karena dapat menimbulkan rasa gatal.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgBFlSgsFIsipAiT39S-3EUIG8j1_6ZlrHO1lN5Cz6C5gdV6pQ4PWL7t1oMmc_20CuzaNj6seT6U5EY4D0fUkI6KPnFZxr5g03s6v2JHgjtIX0zXzI-eQT1_tAk9To44FAayoMQcdUvr4/s320/butir+silika.jpg
Butir silika pada sel tumbuhan, sebagaimana rafida kristal kalsium oksalat, butir silika yang merupakan bentuk anhidrida dari silika ini berfungsi mencegah hewan herbivora memakan bagian tumbuhan yang dikandungnya (sebagai pelindung), sebagaimana fungsi rafida dari kristal kalsium oksalat

            Mineral-mineral dalam bentuk senyawa anorganik seringkali menumpuk pada sel tumbuhan, seperti senyawa garam dari kalsium dan anhidrida dari silika. Ada bentuk yang sangat terkenal dari kumpulan kristal kalsium oksalat yang terdapat pada banyak spesies tumbuhan sepertiDieffenbachia dan taro, yang disebut rafida. Adanya rafida dari senyawa kalsium oksalat pada daun tetumbuhan ini mencegah hewan herbivora memakannya.
            Tanin (zat samak) merupakan zat cair campurandari beberapa macam zat, terutama asam gallus dan glukosit. Fungsi tanin utamanya adalah mencegah infeksi atau pembusukan pada sel dan jaringan tanaman, disamping sebagai pelindung dari gangguan hewan herbivora. Tanin biasanya terdapat pada batang, akar, yang tua sehingga menjadikan organ ini berwarna lebih gelap dibanding bagian yang lebih muda. Selain itu tanin juga dapat ditemukan pada di dalam sel-sel khusus yang mempunyai tempat penyimpanan khusus yang disebut tanin sac (kantong tanin). Jika berada di dalam protoplasma, zat tanin terdapat dalam vakoula berbentuk tetesan-tetesan kecil sehingga lazim disebut vakoula tanin.

            Resin adalah senyawa hidrokarbon yang seringkali disekresikan oleh tumbuhan konifer (pinus dan cemara). Ciri mudah untuk mengenali resin adalah, senyawa yang semula bersifat cair ini dapat memadat, biasanya mudah larut dalam alkohol, tetapi tidak larut dalam air.
            Antosianin (antosian) merupakan glukosida yang dapat menimbulkan warna pada tumbuhan, terdapat di dalam vakoula dan bersifat larut dalam air. Antosianin sering kita jumpai pada mahkota bunga yang berwarna ungu, seperti pada bunga Canna warna biru, kembang telang (Clitoria ternatea), dan warna ungun daun Coleus.
            Alkaloid adalah senyawa basa organik yang mengandung nitrogen. Alkaloid biasanya terdapat pada tanaman-tanaman tertentu. Banyak alkaloid yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Tempat penimbunan alkaloid pada tumbuhan bervariasi tergantung jenisnya. Ada yang menimbunnya di daun, akar, kulit batang, buah, atau biji. Beberapa contoh alkaloid yang sering dimanfaatkan manusia adalah nikotin dari tembakau (Nicotiana tabacum), morfin dari tumbuhan pepaver (Papaver somniferum), atropin dari kecubung (Datura methel) dan Atropa, kafein dari kopi (Coffea sp.), tein dari teh (Thea sinensis), dan teobromin dari coklat (Theobroma cacao), piperin dari lada (Piper nigrum), kinin dari kina (Cinchona sp.), digitalin dari tumbuhan Digitalis, dan brusin dan bidara laut (Strychnos ligustrine).
                                                          BENDA ERGASTIK

Pendahuluan
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik, sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di bagian sitoplasama, dinding sel, maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein (aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan silika). Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk sel, misalnya penyimpanan cadangan makanan, contohnya amilum; pemeliharaan struktur (lilin); dan perlindungan, misalnya adanya Kristal ca oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang memakannya, sehingga hewan tersebut tidak akan bernafsu menyentuhnya untuk yang kedua kali.
Pada sel mati tidak dijumpai adanya organel-organel, di dalam sel hanya berupa ruangan kosong saja. Sel mati sendiri asalnya dari sel hidup. Sel menjadi mati disebabkan karena berbagai faktor, misalnya faktor genetik maupun faktor lingkungan. Sedangkan yang akan dibahas dalam praktikum ini adalah sel mati karena faktor genetik, maksudnya sel tersebut mati karena telah mencapai umur yang memang telah ditentukan secara genetik. Sel-sel tersebut memang dalam perkembangannya terspesialisasi untuk menjadi suatu sel mati, yang memiliki fungsi tertentu dalam bagi tumbuhan. Misalnya sel-sel xilem-xilem yang akan bersifat mati secara khusus berguna untuk pengangkutan unsur mineral dari dalam tanah ke daun.
Pada tanaman pinus, terdapat benda ergastik yang bersifat padat, antara lain :
1. Amilum/pati
Rumus empiris (C6H10O5)n; terdapat dalam plastida, berupa KH/polisakarida  berbentuk tepung. Plastida pembentuk tepung : amiloplas,
 dibedakan :
a. Leukoamiloplas ; warna putih tepung cadangan makanan
b. kloro amiloplsas; warna hijau tepung asimilasi. Titik inisial/permulaan        terbentuknya amilum disebut hilus atau hilum.
Berdasarkan letak hilusnya, butir amilum dibedakan menjadi:
a. amilum konsentris­ (hilus di tengah)
b. amilum eksentris (hilus di pinggir)

Dalam amilum terdapat lamela-lamela yang mengelilingi hilus. Adanya lamela-lamela karena pada waktu pembentukan amilum, tiap lapisan berbeda kadar airnya.
Berdasarkan jumlah hilusnya, butir amilum dibedakan menjadi:
a. monoadelf : butir amilum tunggal,
pada sebutir amilum terdapat 1 hilus
b. diadelf : dua hilus,
terdapat 2 kemungkinan, yaitu :
1. Amilum ½ majemuk : terdapat 2 hilus yang masing-masing dikelilingi oleh   lamela tetapi kemudian terbentuk lamelae yang
mengelilingi keseluruhan.
2. Amilum majemuk : tiap butir mempunyai lebih dari 1 hilus dan hilus- hilus ini dikelilingi oleh lamela masing-masing.

contoh amilum :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXDPm9wkkzGccNFlGNIffFhyphenhyphenOxrsNssE6c5iYWflHFx2ctF7WHNeEP1U3HE17biKEt-u2qQujKoeFx3ydK8zTujO5eh_Tv_hc2NPNw6Q9anNnkfSG6_zz6aSdHJRG1J-n3HOvms_Wsomk/s1600/amilum.JPG



Kristal Ca-oxsalat
Merupakan hasil akhir/sekresi dari suatu pertukaran zat yang terjadi didalam sitoplasma. Ada yang menduga bahwa asam oxalat bebas merupakan racun bagi tanaman diendapkan berupa garam Ca-ox. Kristal-kristal ini tidak larut dalam asam cuka, tetapi larut dalam asam kuat.
Bentuk-bentuk kristal Ca-ox :
Kristal pasir
a)    piramida kecil, misal pada tangkaidaun bayam (Amaranthus  sp),tangkai daun tembakau (Nicotianatabacum) dan Begonia (Begonias sp)
b) Kristal tunggal besar bentuk prisma/poliedris, Contoh : pada daun jeruk (Citrus)
c)R a f id a : bentuk sepertija r u m/sapu lidi, terdapat pada daun bunga pukul empat (Mirabilis jalapa), batang dan akar lidah buaya (Aloe sp), daun nanas (Ananas commosus)
d)Kristal sferit : bentuk kristal tersusun atas bagian-bagian yang teratur secara radier, terdapat pada batang Phyllococtus
e)Kristal majemuk : bentuk sepertib inang / rosetdan disebut kristal drussen terdapat pada korteks batang melinjo (Gnetum gnemon), daunkecubung (Datura metel), tangkai daun begonia, korteks batang delima (Punica granatumdan batang jarak (Riicinus communis)
Pada beberapa macam biji, protein  terdapat sebagai aleuron dan tersebar di dalam sel dan sel-sel tersebut menyusun suatu lapisan disebut lapisan aleuron. Pada biji padi dan jagung, lapisan aleuron terdapat pada jaringanendosperm yang letaknya paling luar. Lapisan ini biasanya akan terbuang bila mencuci beras terlalu bersih sebelum dimasak. Pada biji jarak, butir aleuron letaknya tersebar dan berukurran besar. Setiap butir aleuron berupa suatu badan membulat atau lonjong yang padat yang biasanya mengandung satu atau lebih butiran seperti kristal yang disebut kristaloid dan butiran seperti bulatan yang dikenal dengan globoid. Kristaloid mengandung zat putih telur sedangkan globoid terdiri ataszat fitin (garam-garam kalsium dan magnesium dari asam nesoinosit heksafosfat).
Kristal bervariasi bentuk dan ukurannya. Biasanya kristal tersusun dari kalsium karbonat dan kalsium oksalat atau silika. Kristal kalsium karbonat bias anya disebut sistolit. Biasanya terdapat pada sel epidermis daun banyak tumbuhan bunga,misalnya yang termasuk family Moraceae, Urticaceae, Acanthaceae dan Cucurbitaceae. Kristal kalsium oksalat, merupakan hasil akhir atau hasil rekresi darisuatu pertukaran zat yang terjadi dalam sitoplasma.  Kristal kalsium oksalat initerdapat dalam plasma sel atau dalam vakuola, tidak larut dalam asam lemah (seperti asam cuka) tetapi larut dalam asam kuat (seperti asam klorida). Ada yang menduga bahwa asam oksalat bebas merupakan racun bagi tumbuhan karena itu diendapkap  berupa garam kalsium oksalat.

Kristal kalsium oksalat terdapat dalam beberapa bentuk, misalnya:
1.        Kristal pasir
berbentuk piramida kecil, misalnya terdapat pada tangkai daun bayam (Amaranthus sp) tangkai daun tembakau (Nicotiana tobacum)danBegonia sp.
2.   Kristal tunggal besar
berbentuk prisma seperti belah ketupat, segi empat, pyramid atau poliedris, misalnya terdapat pada daun jeruk (itrus sp.) dan korteksGnetum indicum
3.   Rafida
berbentuk seperti jarum atau sapu lidi, biasanya tersusun membentuk berkas, Misalnya terdapat pada Colocasia, daun Mirabilis jalapa,batang dan akar aloe sp, daun Ananas comosus. rafida tertentu dapat menimbulkan rasa gatal sehingga dapat melindungi tumbuhan dari hewan.
4.   Kristal Sferit
tersusun atas bagian-bagian yang teratur secara radier, misalnya pada batang Phyllocactus sp.
5.   Kristal majemuk atau drussen
berbentuk seperti bintang atau roset, misalnya terdapat pada Eucalyptus, nerium, Ixora, korteks batang Gnetum gnemon, daun Datura metel (kecubung), korteks batang Punica granatum(delima), batang Ricinus communis (jarak).

Pengaplikasian benda –benda ergastik dalam kehidupan sehari –hari :
1.                  kentang (Solanum tuberosum) 
benda ergastik yang terdapat pada kentang dapat digunakan sebagai sumber bahan makanan.
2.                  karet (Hevea braziliensis)
digunakan sebagai bahan dasar industri lateks.
3.                  jagung (Zea mays)
sebagai bahan makanan.
4.                  tomat (Solanum lycopersicum)
dapat dikomsumsi sebagai bahan makanan yang banyak mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata.
5.                  lidah buaya (Aloe vera)
dapat digunakan sebagai obat – obatan,bahan kosmetik,dan lain sebagainya.
6.                  jahe (Zingiber officinale)
dapat digunakan sebagai bahan obat – obatan, minuman tradisional, bumbu masak, dan sebagainya.

KESIMPULAN
·                     Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik.
·                     Berdasarkan letak hilusnya, butir amilum dibedakan menjadi:
a. amilum konsentris­ (hilus di tengah)
b. amilum eksentris (hilus di pinggir)
·         Kristal Ca-oxsalat, Merupakan hasil akhir/sekresi dari suatu pertukaran zat yang terjadi di dalam sitoplasma.
·         Pengaplikasian benda –benda ergastik dalam kehidupan sehari –hari yaitu, sebagai bahan makanan, bahan pembuatan obat – obatan, dan lain sebagainya. 










Benda ergastis adalah benda-benda mati (bersifat mati) yang terdapat di dalam sel tumbuhan.gastis dapat bersifat sebagai cairan sel (cell sap) dan dapat pula bersifat padat.
Di dalam sel tumbuhan, benda-benda ergastis sebenarnya adalah senyawa-senyawa yang dapat dibedakan dari protoplasma sel hidup yang biasa disebut bioplasma. Saat ini, banyak ahli lebih suka menyebut benda-benda ergastis ini sebagai senyawa organik dan senyawa anorganik, karena sejatinya memang demikian. Senyawa-senyawa tersebut muncul sebagai produk metabolisme sel-sel tumbuhan yang bersangkutan.

Benda ergastis (benda mati) berupa senyawa yang sering terdapat dalam sel tumbuhan yaitu:
  1. Karbohidrat
  2. Protein
  3. Lemak dan Minyak
  4. Kristal
  5. Gum
  6. Tanin
  7. Resin 
  8. Antosianin
  9. Alkaloid
Benda-benda ergastis tersebut dapat berada pada:
  1. protoplasma
  2. vakoula
  3. dinding sel
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjw_mxVb5S5Woz8ZvTGIBicIcWt7fBM4WmCjBai134Kb4Va85cy75fsbW03dh7sCl9B6iDPzBOWQli4IKAYifz0Bh2L5Hl1VSRH52xll09A4be_wXKK7h_1GIb-0y1gSqA3FyAKQ9B1O6Q/s320/butir+amilum.jpg
Butir-butir amilum (pati) yang terdapat pada sel tumbuhan, biasanya sangat banyak ditemukan pada organ-organ penyimpan makanan cadangan seperti umbi atau biji.

Karbohidrat dapat berupa selulosa dan pati. Kedua jenis karbohidrat ini merupakan benda ergastis yang paling umum ditemukan pada sel tumbuhan.Selulosa merupakan komponen utama dinding sel. Sedangkan pati umumnya terdapat di protoplasma. Jumlah sangat     banyak di plastida,terutama leukoplas dan     amiloplas.
            Protein adalah komponen utama protoplasma organisme. Protoplasma seringkali terdapat di dalam sel sebagai benda yang tak aktif-sebagai benda ergastis, atau dalam bentuk kristaloid. Salah satu benda ergastis berupa protein yang umum terdapat dalam sel tumbuhan adalah       gluten.
            Lemak (lipid) dan minyak biasanya tersebar pada bagian-bagian sel di berbagai jaringan tumbuhan. Beberapa senyawa yang juga berhubungan erat dengan lemak dan minyak adalah lilin, suberin dan kutin, biasanya senyawa-senyawa ini terdapat pada sel atau jaringan dengan fungsi sebagai lapisan pelindung pada dinding sel.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVayURm-QJBjf0GYjas4G5SID4MzkywtLCzpzaZ4HFycRBDxbj4jTow5M_RGEUSEpkGGQM-Qzd8uJaxUL4ov6-QVu8qdyfS6XI1kjJDqfzsdSiO4UKM3aCZikOMBS6eoTQXIO3Gr2m3lk/s320/rafida+ca+oksalat.jpg
Rafida dari kalsium oksalat, bentuknya seperti jarum dan berfungsi mencegah hewan herbivora memakan bagian tumbuhan (biasanya daun atau batang) yang mengandungnya, karena dapat menimbulkan rasa gatal.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgBFlSgsFIsipAiT39S-3EUIG8j1_6ZlrHO1lN5Cz6C5gdV6pQ4PWL7t1oMmc_20CuzaNj6seT6U5EY4D0fUkI6KPnFZxr5g03s6v2JHgjtIX0zXzI-eQT1_tAk9To44FAayoMQcdUvr4/s320/butir+silika.jpg
Butir silika pada sel tumbuhan, sebagaimana rafida kristal kalsium oksalat, butir silika yang merupakan bentuk anhidrida dari silika ini berfungsi mencegah hewan herbivora memakan bagian tumbuhan yang dikandungnya (sebagai pelindung), sebagaimana fungsi rafida dari kristal kalsium oksalat

            Mineral-mineral dalam bentuk senyawa anorganik seringkali menumpuk pada sel tumbuhan, seperti senyawa garam dari kalsium dan anhidrida dari silika. Ada bentuk yang sangat terkenal dari kumpulan kristal kalsium oksalat yang terdapat pada banyak spesies tumbuhan sepertiDieffenbachia dan taro, yang disebut rafida. Adanya rafida dari senyawa kalsium oksalat pada daun tetumbuhan ini mencegah hewan herbivora memakannya.
            Tanin (zat samak) merupakan zat cair campurandari beberapa macam zat, terutama asam gallus dan glukosit. Fungsi tanin utamanya adalah mencegah infeksi atau pembusukan pada sel dan jaringan tanaman, disamping sebagai pelindung dari gangguan hewan herbivora. Tanin biasanya terdapat pada batang, akar, yang tua sehingga menjadikan organ ini berwarna lebih gelap dibanding bagian yang lebih muda. Selain itu tanin juga dapat ditemukan pada di dalam sel-sel khusus yang mempunyai tempat penyimpanan khusus yang disebut tanin sac (kantong tanin). Jika berada di dalam protoplasma, zat tanin terdapat dalam vakoula berbentuk tetesan-tetesan kecil sehingga lazim disebut vakoula tanin.
            Resin adalah senyawa hidrokarbon yang seringkali disekresikan oleh tumbuhan konifer (pinus dan cemara). Ciri mudah untuk mengenali resin adalah, senyawa yang semula bersifat cair ini dapat memadat, biasanya mudah larut dalam alkohol, tetapi tidak larut dalam air.
            Antosianin (antosian) merupakan glukosida yang dapat menimbulkan warna pada tumbuhan, terdapat di dalam vakoula dan bersifat larut dalam air. Antosianin sering kita jumpai pada mahkota bunga yang berwarna ungu, seperti pada bunga Canna warna biru, kembang telang (Clitoria ternatea), dan warna ungun daun Coleus.
            Alkaloid adalah senyawa basa organik yang mengandung nitrogen. Alkaloid biasanya terdapat pada tanaman-tanaman tertentu. Banyak alkaloid yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan. Tempat penimbunan alkaloid pada tumbuhan bervariasi tergantung jenisnya. Ada yang menimbunnya di daun, akar, kulit batang, buah, atau biji. Beberapa contoh alkaloid yang sering dimanfaatkan manusia adalah nikotin dari tembakau (Nicotiana tabacum), morfin dari tumbuhan pepaver (Papaver somniferum), atropin dari kecubung (Datura methel) dan Atropa, kafein dari kopi (Coffea sp.), tein dari teh (Thea sinensis), dan teobromin dari coklat (Theobroma cacao), piperin dari lada (Piper nigrum), kinin dari kina (Cinchona sp.), digitalin dari tumbuhan Digitalis, dan brusin dan bidara laut (Strychnos ligustrine).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar