Kamis, 08 September 2016

ubi jalar

PENDAHULUAN
            Ubi jalar atau ketela rambat atau “sweet potato” diduga berasal dari Benua Amerika. Para ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah asal tanaman ubi jalar adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika bagian tengah. Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani Soviet, memastikan daerah sentrum primer asal tanaman ubi jalar adalah Amerika Tengah (Bouwkamp, 1985).
            Sebagian besar ahli botani sistematika sependapat bahwa asal ubi jalar, Ipomea batatas, adalah daerah tropika Amerika, diwilayah yang meliputi Panama, bagian utara Amerika Selatan, dan Hindia Barat. Kerabat terdekatnya , I.trifida, ditemukan dihutan Meksiko. Ipomea batatas adalah heksaploid, tetapi sebagian besar dari sekitar 400 spesies Ipomea adalah diploid. Tahapan evolusi dalam domestikasi ubi jalar tetap tidak jelas (Clark, 1988).
            Ubi jalar ditanam oleh suku Maya di Amerika Tengah, Inka di Peru, dan Maori di Selandia Baru, lama sebelum abad ke-16. Ubi jalar yang ditemukan di dalamsejumlah gua di Peru, mungkin spesies liar, diperkirakan berumur lebih dari 8000 tahun. Tanaman ini diintroduksikan ke Spanyol oleh penjelajah Eropa sekitar tahun 1600 hingga bagian barat Afrika oleh pedagang Portugis, dan terakhir ke India, Hindia Timur, Cina dan Jepang (Martin, 1985).
            Keberadaan ubi jalar purba di Filipina dan Polinesia menimbulkan dugaan bahwa lokasi ini mungkin pusat asalnya. Namun, bukti lain menunjukkan bahwa klon ubi jalar dibawa dari Amerika Tengah atau Meksiko ke Filipina dan dari Peru ke kepulauan Pasifik Selatan. Walaupun tidak jelas, perpindahan tanaman mungkin saja terjadi dengan adanya perpindahan penduduk dan pedagang, atau melalui persebaran biji secara alami terbawa arus laut (Hall, 1994).
            Perbedaan yang jelas antara ubi jalar di Hindia dibandingkan dengan di Filipina dan Polinesia mendukung pandangan bahwa tanaman ini tersebar dari lokasi yang berbeda di Amerika Tengah (Winarno, 1991).


Tujuan Penulisan


Untuk mengetahui manfaat pupuk organik bagi tanaman ubi jalar   (Ipomea batatas (L.) Lam.)
Kegunaan Penulisan

-          Sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti prapraktikal test di Laboratorium Agronomi Tanaman Pangan Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
-          Sebagai bahan informasi bagi yang membutuhkan.


 TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
            Menurut Rubatzky dan Yamaguchi (1995), klasifikasi tanaman ubi jalar adalah sebagai berikut:
            Kingdom                     : Plantae
            Divisi                           : Spermatophyta
            Kelas                           : Dicotyledoneae
            Ordo                            : Convolvulales
            Famili                          : Convolvulaceae
            Genus                          : Ipomea
            Spesies                        : Ipomea batatas (L.) Lam.
            Akar serabut dapat tumbuh secara adventif dari kedua sisi tiap ruas pada bagian batang yang bersinggungan dengan tanah. Organ penyimpan yang layak santap yang secara salah kaprah disebut umbi adalah akar (ubi) yang terbentuk dari penebalan akar sekunder. Biasanya, sekitar 15% dari seluruh akar yang terbentuk dari penebalan akar sekunder. Biasanya, sekitar 15% dari seluruh akar yang terbentuk akan menebal dan membentuk organ lumbung yang tumbuh agak dangkal, pada kedalaman 25 cm dari permukaan tanah. Sebagian besar pertumbuhan akar lumbung biasanya dimulai sekitar 2 bulan setelah tanam (Acquaah, 1999).  
            Tanaman ubi jalar biasanya memiliki 4-10 ubi. Sebagian besar ubi yang dapat dipasarkan secara komersil memilikiberat sekitar 100 hingga 400 gram. Pembesaran akar, yang secara salah kaprah disebut sebagai pembentukan umbi, adalah akibat pembelahan sel yang cepat, diikuti oleh pembesaran sel dan penimbunan pati pada jaringan parenkima pusat. Warna peridermis akar berbeda-beda, bergantung pada kultivar mulai dari kuning tua, kuning, jingga, tembaga, merah, hingga ungu (Decoteau, 2000).
            Ubi jalar adalah tanaman dikotiledon tahunan dengan batang panjang menjalar dan daun berbentuk jantung hingga bundar yang tertopang tangkai daun tegak. Bagian batang tengah batang tempat tumbuhnya cabang lateral biasanya bengkok, dan bargantung pada panjangnya ruas batang, dapat terlihat serupa semak. Tipe kultivar, yaitu semak, semak menjalar, atau menjalar, lebih ditentukan oleh panjang ruas daripada oleh panjang bstsng, percabangan batang berbeda-beda, bergantung pada kultivar (Rubatzky dan Yamaguchi, 1995).
            Daun berbentuk jantung hingga bundar yang tertopang tangkai daun tegak. Bagian yang layak santap adalah akar lumbung yang membesar (umbi), pucuk, dan daun muda. Ipomoea aquatica ditanam khusus untuk diambil daunnya     (Rao, 1991).
            Mahkota bunga menyatu bebentuk terompet, berdiameter 3-4 cm, berwarna merah jambu pucat dengan leher terompet kemerahan, ungu pucat atau ungu, menyerupai warna bunga ’mekar pagi’ (morning glory). Bunga mekar pada pagi hari, dan menutup serta layu dalam beberapa jam                               (Rubatzky dan Yamaguchi, 1995).
            Biji terbentuk dalam kapsul, sebanyak 1-4 biji. Biji matang berwarna hitam, bentuknya memipih, dan keras, dan biasanya memerlukan pengausan (skarifikasi) untuk membantu perkecambahan (Thompson, 1957).

Syarat Tumbuh
Iklim
            Tanaman ubi jalar membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab. Tanaman ubi jalar juga dapat beradaptasi luas terhadap lingkungan tumbuh karena daerah penyebaran terletak pada 300 LU dan 300 LS. Di Indonesia yang beriklim tropik, tanaman ubi jalar cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 500 m dpl. Di dataran tinggi dengan ketinggian 1.000 m dpl, ubi jalar masih dapat tumbuh dengan baik, tetapi umur panen menjadi panjang dan hasilnya rendah (Ipteknet, 2008).
            Tanaman ubi jalar membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab. Daerah yang paling ideal untuk budidaya ubi jalar adalah daerah yang bersuhu 21-27 derajat C (Rubatzky dan Yamaguchi, 1995).
            Daerah yang mendapat sinar matahari 11-12 jam/hari merupakan daerah yang disukai. Pertumbuhan dan produksi yang optimal untuk usaha tani ubi jalar tercapai pada musim kering (kemarau). Di tanah yang kering (tegalan) waktu tanam yang baik untuk tanaman ubi jalar yaitu pada waktu musim hujan, sedang pada tanah sawah waktu tanam yang baik yaitu sesudah tanaman padi dipanen (Liptan, 2008).
            Tanaman ubi jalar dapat ditanam di daerah dengan curah hujan             500-5000 mm/tahun, optimalnya antara 750-1500 mm/tahun                                       (Rubatzky dan Yamaguchi, 1995).

Tanah
            Hampir setiap jenis tanah pertanian cocok untuk membudidayakan ubi jalar. Jenis tanah yang paling baik adalah pasir berlempung, gembur, banyak mengandung bahan organik, aerasi serta drainasenya baik. Penanaman ubi jalar pada tanah kering dan pecah-pecah sering menyebabkan ubi jalar mudah terserang hama penggerek (Cylas sp.). Sebaliknya, bila ditanam pada tanah yang mudah becek atau berdrainase yang jelek, dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman ubi jalar kerdil, ubi mudah busuk, kadar serat tinggi, dan bentuk ubi benjol    (Warintek, 2008).
            Ubi jalar cocok ditanam di lahan tegalan atau sawah bekas tanaman padi, terutama pada musim kemarau. Pada waktu muda tanaman membutuhkan tanah yang cukup lembab. Oleh karena itu, untuk penanaman di musim kemarau harus tersedia air yang memadai. Sewaktu muda memerlukan kelembaban tanah yang cukup (Rubatzky dan Yamaguchi, 1995).
            Ubi jalar menyukai tanah liat berpasir remah yang berdrainase baik, dengan aerasi yang memadai. Pemadatan tanah berpengaruh buruk terhadap bentuk dan ukuran ubi (Warintek, 2008).
            Tanaman ubi jalar agak toleran terhadap pH rendah, dan dapat beradaptasi pada kisaran pH 4,5-7,5, sedangkan pH optimum sekitar 6,0-7,5  (Liptan, 2008).
 DAFTAR PUSTAKA



Acquaah, G. 1999. Horticulture Principles and Practices. Prentice Halll, inc.    New Jersey.

Boukamp, J.C. 1985. Sweet Potato Products: A Natural Resourch for The Tropics.
          CRC. Press. Boca Raton.

Clark, C.A. 1988. Compendium of Sweet Potato. American Phytopathological Society Press. American.

Decoteau, D. R. 2000. Vegetable Crops. Prentice Hall, inc. New Jersey.

Hall, M.R. 1994. Yield of Sweet Potato. Hort Science. New York.

Ipteknet. 2008. Ubi Jalar. Dikutip dari: Http://www.ipteknet.com. Diakses tanggal 14 Maret 2008.

Liptan. 2008. Budidaya Ubi Jalar (Ipomea batatas). Dikutip dari: Http://www.pustaka-deptan.go.id/agritek/ppua0120.pdf. Diakses tanggal 14 Maret 2008.

Martin, F.W. 1985. Differences Among Sweet Potatoes Is Respons to Shading. Agric. Trinidad.

Rao, K. M. 1991. Textbook of Horticulture. Macmillan. Madras.

Rubatzky, V.E dan M. Yamaguchi. 1995. Sayuran Dunia. ITB. Bandung.

Thompson, H. C and W. C. Kelly. 1957. Vegetable Crops. McGraw Hill Company. London.

Warintek. 2008.  Budidaya  Pertanian  Ubi  Jalar  / Ketela  Rambat.  Dikutip dari :
          Http://www.Warintek.com. Diakses tanggal 14 Maret 2008.

Winarno. 1991. Budidaya Sayur dan Buah. Penebar Swadaya. Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar