Rabu, 07 September 2016

Sejarah Pertanian Dunia dan Indonesia

Sejarah Pertanian

        Pertanian sudah ada sejak manusia dilahirkan pertama kali ke dunia sehingga berhubungan antara manusia dan pertanian,karena manusia membutuhkan makanan melalui proses bertani walaupun zaman dahulu belum tau dan masih secara alamiah.

       Sejarah pertanian dimulai saat nenek moyang turun dari pepohonan dan mulai hidup BERBURU dan NOMADEN (berpindah mengikuti musim dan pergerakan migrasi hewan) Pendahuluan Ciri-Cirinya : 1. Alam masih mendukung populasi manusia, artinya kerusakan lebih kecil dari pada pemulihan 2. Keluarga kecil 3. Ada pengendalian populasi, melalui membunuh bayi, aborsi, dan kontrasepsi primitif

           Sistem Pertanian dimulai pada ZAMAN MESOPOTAMIA:
1. Merupakan awal perkembangan kebudayaan, 
2. Merupakan zaman yang turut menentukan sistem pertanian kuno. 
3. Perekonomian kota yang pertama berkembang disana dilandaskan pada : TEKNOLOGI PERTANIAN yang berkiblat pada kuil-kuil, imam, lumbung, dan juru tulis –juru tulis. 
4. Tulang punggung pertanian terdiri dari tanaman –tanaman yang sekarang masih penting untuk persediaan pangan dunia : gandum dan barlai 

• Kebudayaan kuno Mesopotamia mengembangkan pertanian yang bertambah kompleks dan terintegrasi. 
• Pada tahun 700 SM sudah dikenal 900 tanaman. 
• 4.000 tahun yang lalu saluran irigasi dari bata dengan sambungan beraspal membantu areal seluas 10.000 mil persegi (100 km2), ditanami secara menetap untuk memberi pangan 15 juta jiwa. 

ZAMAN YUNANI 
• Berkembang ILMU BOTANI, dimana THEOPRATUS (murid Aristoteles) menulis dua buah buku terkenal, yaitu: 
• History of Plants dan Causes of Plants dipandang sebagai BAPAK ILMU BOTANI , karena buku tersebut memuat tulisan tentang: 1. Morfologi tanaman, 2.Klasifikasi tanaman, 3.Pembiakan tanaman (biji dan vegetatif), 4.Geografi tumbuhan, 5.Kehutanan, 6.Horikultur, 7.Farmakologi, 8.Hama dan Bau serta rasa tanaman, 9.Beda Angiospermae dan Gymnospermae, 10.Beda Monokotil dan dikotil,11.Pembentukan lingkaran tahun, dan 12.Cara menyadap damar (resin) 

Kebudayaan Yunani diserap oleh bangsa baru kebarat 
1. Kekaisaran Romawi, membangun berlandaskan sumberdaya alam yang kokoh kuat. 
2. Kebalikan dari bangsa Yunani, bangsa Romawi sangat tertarik pada aspek praktis dari PERTANIAN. 
3. PERTANIAN merupakan bagian penting dari ekonomi dan urusan yang sungguh-sungguh. 
ZAMAN ROMAWI ZAMAN ROMAWI 
4. Sumber penghasilan utama dari Romawi adalah pajak tanah; 
5. Perundang-undangannya yang paling penting berurusan dengan rencana agraria; 
6. Kekayaan besar di investasikan pada LAHAN PERTANIAN. 
7. Romawi tumbuh ke kejayaan padal andasan TEKNOLOGI PERTANIAN yang sehat dan berfungsi. Praktek pertanian Romawi dilakukan secara baik 

 De AGRICULTURA karangan “Marcus PorceusCato (234 -149 SM), berisi : 
• 1. aspek2 praktis pengelolaan tanaman dan ternak, terutama mengenai keuntungan. 
• 2. Asal-usul filosofi desa bahwa petani bukan hanya penduduk yang terbaik, tetapi juga tentara terbaik 
• Tulisan mengenai pertanian yang pertama adalah Seratus tahun berikutnya tulisan Marcus Terentius Varro (116 -28 SM) yaitu De re RUSTICA LIBRI III (three books on agriculture), menekankan ketergantungan nya negeri sekemakmuran pada pertanian yang sehat. Abad Pertengahan • Dengan runtuhnya Romawi dan Negara Barat, kemajuan teknologi beralih ke Timur Tengah . 
• Setelah tahun 700 M, kebudayaan Islam yang menyumbang hasil-hasil kebudayaannya kepada dunia. 
• Kebudayaan Islam muncul dengan menyumbangkan hasil-hasil teknologi dan ilmu pengetahuannya yang jauh lebih rasional dan ilmiah dibandingkan dengan kebudayaan-kebudayaan sebelumn
       
          Berakhirnya zaman es sekitar 11.000 tahun sebelum Masehi (SM) menjadikan bumi lebih hangat dan mengalami musim kering yang lebih panjang.[2] Kondisi ini menguntungkan bagi perkembangan tanaman semusim, yang dalam waktu relatif singkat memberikan hasil dan biji atau umbinya dapat disimpan. Ketersediaan biji-bijian dan polong-polongan dalam jumlah memadai memunculkan perkampungan untuk pertama kalinya, karena kegiatan perburuan dan peramuan tidak perlu dilakukan setiap saat.
Berbagai teori dan hipotesis mengemuka mengenai bagaimana manusia berpindah dari budaya berburu ke budaya bercocok tanam.
Hipotesis Oasis dikemukakan oleh Raphael Pumpelly pada tahun 1908 dan dipopulerkan oleh Vere Gordon Childe yang merangkum hipotesis tersebut ke dalam buku Man Makes Himself.[3] Hipotesis ini menyatakan bahwa ketika iklim menjadi lebih kering, komunitas populasi manusia mengerucut ke oasis dan sumber air lainnya bersama dengan hewan lain. Domestikasi hewan berlangsung bersamaan dengan penanamanbenih tanaman.
Hipotesis Lereng Berbukit (Hilly Flanks) dikemukakan oleh Robert Braidwood pada tahun 1948 yang memperkirakan bahwa pertanian dimulai di lereng berbukit pegunungan Taurus dan Zagros, yang berkembang dari aktivitas pengumpulan biji-bijian di kawasan tersebut.
Hipotesis Perjamuan dikemukakan oleh Brian Hayden yang memperkirakan bahwa pertanian digerakkan oleh keinginan untuk berkuasa dan dibutuhkan sebuah perjamuan besar untuk menarik perhatian dan rasa hormat dari komunitas. Hal ini membutuhkan sejumlah besar makanan.
Teori Demografik diusulkan oleh Carl Sauer pada tahun 1952, yang diadaptasikan oleh Lewis Binford dan Kent Flannery. Mereka menjelaskan bahwa peningkatan populasi akan semakin mendekati kapasitas penyediaan oleh lingkungan sehingga akan membutuhkan makanan lebih banyak dari yang bisa dikumpulkan. Berbagai faktor sosial dan ekonomi juga mendorong keinginan untuk mendapatkan makanan lebih banyak.
Hipotesis Evolusioner oleh David Rindos mengusulkan bahwa pertanian merupakan adaptasi evolusi bersama antara tumbuhan dan manusia. Diawali dengan perlindungan terhadap spesies liar, manusia lalu menginovasikan praktik budi daya berdasarkan lokasi sehingga domestikasi terjadi

Sejarah dan Asal Mula Pertanian Indonesia 
Indonesia memang menjadi negara yang kebanyakan penduduknya memiliki mata pencaharian bertani, namun dari sekian banyak lahan yang ada di Indonesia pada kenyataannya tak mampu menyokong sumber pangan masyarakat, terbukti bahwa tiap tahunnya pemerintah masih melakukan import beras dari negara asing untuk kebutuhan pangan masyarakatnya. Hal ini tentunya menjadi tanda tanya yang sangat besar, mengingat dengan luas lahan yang sangat mumpuni dengan keberadaan masyarakatnya yang mayoritas merupakan petani tentunya bahan pangan bukan hal yang sulit untuk di dapatkan. Sebagian daerah yang memang mengandalkan segala hal dari hasil alam atau dengan bertani tentunya anda perlu mengetahui bagaimana sebenarnya asal muasal pertanian di Indonesia hingga pada akhirnya bisa semaju sekarang ini. Pertanian yang ada di Indonesia memang sudah ada sejak dulu, hanya saja dengan jenis tanaman yang berbeda. Jika dulu hanya sebatas pada padi, jagung dan juga umbi-umbian maka sekarang ini anda bisa menemukan tanaman yang beragam. Ini merupakan hasil dari penjajahan bangsa luar yang tak segan untuk mengenalkan tanaman bernilai jual tinggi ke Indonesia. Sedangkan dalam sejarahnya pembangunan pertanian yang ada di negara ini dimulai pada masa orde baru.
Pada masa pemerintahan Soeharto ini terjadi perombakan besar-besaran dalam berbagai macam sektor, apalagi jika melihat keadaan ekonomi sebelumnya yang sangat buruk maka kemudian berbagai macam hal dilakukan untuk pembenahan, terutama di bidang pertanian, bahkan ada beberapa macam pembangunan yang dilakukan yaitu dengan nama REPELITA atau yang dikenal dengan rencana pembangunan lima tahun.
Salah satu yang mendapat bagian disini adalah dalam sektor pertanian, apalagi pada zaman dahulu kebanyakan perekonomian pemerintah disokong oleh sektor pertanian, belum banyak industri yang berkembang di Indonesia sehingga mayoritas penduduknya masih mencari pendapatan dari bertani.
Sebagian besar perombakan tersebut adalah dengan dibuatnya berbagai macam bibit unggul, baik itu dari dalam negeri atau dengan menghasilkan bibit-bibit unggul dari luar negeri, kemudian mencoba di lahan yang ada da dibagikan kepada masyarakat. Program tersebut memang cukup berhasil untuk meningkatkan hasil alam dari Indonesia. Apalagi presiden Soeharto sendiri juga sangat mengutamakan produk dalam negeri dan mencegah masuknya berbagai macam produk luar sehingga kecukupan pangan Indonesia di tunjang dari dalam sendiri.
terima kasih...

1 komentar:

  1. sejarah pertanian indonesia ternyata sepanjang itu ya, oh ya mampir juga bro ke lapak ane.
    https://agrositex.blogspot.com/2019/03/manfaatkan-lahan-sempitmu-dengan-tanam-sayur.html

    BalasHapus